Proyeksi Peta
Proyeksi merupakan sebuah metode untuk mengubah permukaan
lengkung (3 dimensi) menjadi representasi dalam bidang datar (2 dimensi). Proyeksi
peta dapat didefinisikan sebagai sebuah fungsi matematika yang digunakan untuk
mengkoversikan suatu lokasi pada permukaan bumi dan proyeksi lokasi pada peta. Pengkoversian
dilakukan dari sistem referensi geografis atau spherical menjadi sistem planar
atau cartesian. Dalam tranformasi dari bidang 3 dimensi/lengkung ke bidang 2
dimensi/datar terkadang dapat mengalami distorsi atau perubahan dari bentuk
aslinya.
Jenis proyeksi peta dapat dibedakan menjadi 4 bagian:
- Menurut bidang proyeksi, terbagi atas Proyeksi
azimuthal, proyeksi kerucut, proyeksi silinder.
- Menurut kedudukan garis karakteristik/bidang
proyeksi terhadap bidang datum yang digunakan, terbagi atas proyeksi normal,
proyeksi miring, proyeksi transversal/ekuator.
- Menurut ciri-ciri asli yang tetap dipertahankan,
terbagi atas proyeksi ekuidistan, proyeksi conform, dan proyeksi ekuivalen.
- Menurut karakteristik singgungan antara bidang
proyeksi dengan bidang datum, terbagi atas proyeksi menyinggung, proyeksi
memotong, proyeksi tidak menyinggung/tidak memotong.
Untuk pemilihan proyeksi peta dapat ditentutkan berdasarkan
kebutuhan-kebutuhan peta topografi. Misalnya untuk pemetaan pada bentangan barat-timur
dapat menggunakan proyeksi LAMBERT. Untuk pemetaan yang searah utara-selatan
dapat menggunakan proyeksi Universal Transfer Mercator (UTM). Untuk pemetaan
pada daerah sekitar kutub dapat menggunakan proyeksi STEREOGRAFIS.
UTM (Universal Transverse
Mercator)
UTM atau Universal Transverse Mercator merupakan salah satu
sistem proyeksi yang terkenal dan sering digunakan. Pada UTM, bumi dibagi
kedalam beberapa zona, antara 01 s/d 60 dengan satuan meter. Pada sistem
koordinat bumi akan dibagi menjadi dua bagian, di atas khatulistiwa sebagai
bagian utara yang disimbolkan dengan (N) serta dibagian selatan khatulistiwa
yang diberi symbol (S).
- Proyeksinya (sistem sumbu)
untuk setiap zona sama dengan lebar bujur 6 .
- Transformasi koordinat dari
zona ke zona dapat dikerjakan dengan rumus yang sama untuk setiap zona di
seluruh dunia.
- Penyimpangannya cukup kecil, antara -40 cm/ 1000m
sampai dengan 70 cm/ 1000m.
- Setiap zona berukuran 6 bujur X 8 lintang (kecuali
pada lintang 72 LU-84 LU memiliki ukuran 6 bujur X 12 lintang).
Sumber :
http://www.gitews.org/tsunami-kit/en/E4/tool/Modul%20Pelatihan%20Quantum%20GIS%20Tingkat%20Dasar.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar