Kamis, 21 September 2017

Review Proyeksi Peta dan UTM

Proyeksi Peta
Proyeksi merupakan sebuah metode untuk mengubah permukaan lengkung (3 dimensi) menjadi representasi dalam bidang datar (2 dimensi). Proyeksi peta dapat didefinisikan sebagai sebuah fungsi matematika yang digunakan untuk mengkoversikan suatu lokasi pada permukaan bumi dan proyeksi lokasi pada peta. Pengkoversian dilakukan dari sistem referensi geografis atau spherical menjadi sistem planar atau cartesian. Dalam tranformasi dari bidang 3 dimensi/lengkung ke bidang 2 dimensi/datar terkadang dapat mengalami distorsi atau perubahan dari bentuk aslinya.
Jenis proyeksi peta dapat dibedakan menjadi 4 bagian:
- Menurut bidang proyeksi, terbagi atas Proyeksi azimuthal, proyeksi kerucut, proyeksi silinder.
- Menurut kedudukan garis karakteristik/bidang proyeksi terhadap bidang datum yang digunakan, terbagi atas proyeksi normal, proyeksi miring, proyeksi transversal/ekuator.
- Menurut ciri-ciri asli yang tetap dipertahankan, terbagi atas proyeksi ekuidistan, proyeksi conform, dan proyeksi ekuivalen.
- Menurut karakteristik singgungan antara bidang proyeksi dengan bidang datum, terbagi atas proyeksi menyinggung, proyeksi memotong, proyeksi tidak menyinggung/tidak memotong.
Untuk pemilihan proyeksi peta dapat ditentutkan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan peta topografi. Misalnya untuk pemetaan pada bentangan barat-timur dapat menggunakan proyeksi LAMBERT. Untuk pemetaan yang searah utara-selatan dapat menggunakan proyeksi Universal Transfer Mercator (UTM). Untuk pemetaan pada daerah sekitar kutub dapat menggunakan proyeksi STEREOGRAFIS.

UTM (Universal Transverse Mercator)
UTM atau Universal Transverse Mercator merupakan salah satu sistem proyeksi yang terkenal dan sering digunakan. Pada UTM, bumi dibagi kedalam beberapa zona, antara 01 s/d 60 dengan satuan meter. Pada sistem koordinat bumi akan dibagi menjadi dua bagian, di atas khatulistiwa sebagai bagian utara yang disimbolkan dengan (N) serta dibagian selatan khatulistiwa yang diberi symbol (S).  

Untuk Indonesia yang berada pada posisi kurang lebih berada pada 900BT – 1440BT dan 110LS – 60LU terbagi ke dalam 9 zona UTM yaitu zona 46 – 54. Dapat dilihat juga, Sulawesi Utara termasuk ke dalam zona 51N atau 51-North.

 Berikut ini adalah beberapa kelebihan koordinat UTM :
- Proyeksinya (sistem sumbu) untuk setiap zona sama dengan lebar bujur 6 .
- Transformasi koordinat dari zona ke zona dapat dikerjakan dengan rumus yang sama untuk setiap zona di seluruh dunia.
- Penyimpangannya cukup kecil, antara -40 cm/ 1000m sampai dengan 70 cm/ 1000m.
- Setiap zona berukuran 6 bujur X 8 lintang (kecuali pada lintang 72 LU-84 LU memiliki ukuran 6 bujur X 12 lintang).

Sumber : 

Kamis, 14 September 2017

Review Data Spasial dan Data Atribut

Review Data Spasial dan Data Atribut pada Skripsi “Aplikasi SIG Sebagai Informasi Lokasi dan Jalur Menuju Rumah Sakit Umum di Kota Semarang”

Data spasial adalah data yang terdiri dari lokasi eksplisit dari suatu geografi yang diset ke dalam bentuk koordinat. Data ini merupakan yang menyimpan kenampakan-kenampakan permukaan bumi, seperti: jalan, sungai, pemukiman, jenis tanah dan lain-lain. Model data spasial dibedakan menjadi dua yaitu: model data vektor dan model data raster.

Data spasial yang digunakan pada penelitian ini yaitu data yang beracuan pada lokasi, yang berupa peta administrasi dan peta jalur jalan Kota Semarang yang sudah ada.

Data atribut adalah gambaran data yang terdiri atas informasi yang relevan terhadap suatu lokasi, seperti kedalaman, ketinggian dan lainnya. Data atribut juga adalah data yang menyimpan keterangan dari kenampakan- kenampakan permukaan bumi tersebut. Model data tabular tersimpan ke dalam bentuk baris dan kolom. Data atribut suatu objek dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam bentuk deskriptif. Data kualitatif dapat diperoleh dari pengisian angket, wawancara, dan tanya jawab. Data kualitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan jenis atau rupa. Data kuantitatif adalah data hasil pengamatan yang dinyatakan dalam bilangan. Data kuantitatif berfungsi untuk memperlihatkan perbedaan nilai dari objek.

Data atribut yang digunakan pada penelitian ini yaitu data yang berupa keterangan yang diperoleh dari beberapa instansi pemerintah di Kota Semarang. Data ini berupa titik koordinat, profil, klasifikasi dan poliklinik spesialis.

Dalam proses pengumpulan data, peneliti melakukan dokumentasi di masing-masing rumah sakit dan di beberapa instansi-instansi terkait guna mendapatkan data-data yang dibutuhkan baik berupa data spasial maupun data atribut.

Sumber:
http://lib.unnes.ac.id/19150/1/5101409084.pdf


Kamis, 07 September 2017

Review Sistem Informasi Geografis Pemetaan Jalan Desa Berbasis Web

Jalan desa merupakan salah satu prasarana penting dalam suatu desa guna menghubungkan satu wilayah desa dengan yang lainnya, dan informasi mengenai jalan desa juga merupakan hal yang penting untuk diketahui. Namun pendataan jalan desa masih sangat minim dilakukan karena jumlah jalan desa yang banyak dan pendataanya pun masih dilakukan secara manual sehingga kurang efisien, kurang efektif dan kurang cepat. Untuk itu diperlukan sebuah sistem informasi geografis pemetaan jalan desa berbasis web yang dirancang dengan menggunakan peta dari Google Maps. Sistem dirancang menggunakan basis data MySQL agar dapat menangani penambahan, manipulasi, dan memberikan report dari data jalan desa, dll.
Adapun kajian pustaka yang digunakan pada karya tulis ini adalah Google Maps, dengan menggunakan sebuah fitur Maps API (Application Programming Interface) dari Google. Library yang ada pada Library Google Maps dapat diakses melalui namespace google.maps.libraryName. Library tersebut antara lain adalah AdSense Library untuk memasukkan konteks sensitf dan iklan, Drawing Library untuk menyediakan antarmuka grafis untuk menggambar pada peta, Geometry Library untuk menghitung nilai skalar geometris seperti jarak dan area pada permukaan bumi, Places Library untuk mencari tempat dan Visualization Library untuk memberikan representasi data visual. Untuk Geometry Library, terdapat 3 namespace yang termasuk library ini yaitu Spherical, Encoding, dan Poly. Spherical untuk menghitung sudut, jarak dan daerah dari garis lintang dan bujur. Encoding digunakan untuk encoding dan decoding path polyline sesuai dengan algoritma encoded polyline. Poly berfungsi untuk melakukan perhitungan yang melibatkan polygon dan polylines.

Berikut merupakan gambaran umum arsitektur dari Sistem Informasi Geografis Pemetaan Jalan Desa Berbasis Web:
Pengguna sistem merupakan admin dan user. User hanya dapat melihat informasi mengenai jalan desa, sedangkan admin dapat melakukan pengolahan data. Admin yang sudah login memiliki beberapa akses untuk menambah, mengubah dan menghapus data jalan desa dan data master lainnya. Sistem akan melakukan request informasi data kepada web server dan web server yang melakukan request peta pada Google Maps Server sehingga Google Maps Server akan memberikan respon dalam bentuk peta digital. User dan admin dapat menerima informasi data ini dalam bentuk peta digital.
Pada implementasinya, jalanan desa digambarkan dalam bentuk polyline. Penambahan data jalan desa dapat dilakukan oleh admin yang sudah login. Admin dapat menambahkan data jalan desa baru pada halaman Map. admin dapat mulai menggambar jaringan jalan desa dengan mengklik tombol Mulai pada Panel Map, Tab Add, kemudian klik pada peta untuk membuat polyline jalan. Untuk penyimpanan kordinat jalan, digunakan fungsi Geometry Library yaitu Encoding.

Sumber:
https://ojs.unud.ac.id/index.php/lontar/article/download/16710/19322/

Jumat, 01 September 2017

Review Jurnal Skripsi tentang Sistem Informasi Geografis

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PEMETAAN LOKASI APOTEK DI WILAYAH KOTA PANGKALPINANG BERBASIS WEB


Latar Belakang
Peran teknologi informasi tak pernah lepas dalam segala aspek kehidupan masyarakat sehari-hari. Perkembangan teknologi informasi ini telah berkembang sangat pesat hingga sekarang. Semakin berkembangnya suatu teknologi semakin mudah dalam mengakses informasi yang diinginkan. Salah satu keuntungan perkembangan teknologi tersebut adalah informasi dapat diakses dengan mudah menggunakan media internet. Hampir seluruh lapisan masyarakat memanfaatkan internet untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hiburan, politik hingga bisnis. Di Kota Pangkalpinang terdapat banyak apotek-apotek yang ada, tetapi informasi keberadaan apotek tersebut kurang diketahui masyarakat dalam mencari letak apotek yang terdekat. Keterbatasan informasi mengenai apotek tersebut dapat menghambat masyarakat dalam mendapatkan obat yang diperlukan dengan cepat. Oleh karena itu, persoalan tersebut didasari latar belakang yang sudah dijelaskan, penulis bermaksud membuat sebuah Sistem Informasi Geografis berbasis web yang menyediakan informasi mengenai apotek-apotek yang ada di wilayah Kota Pangkalpinang.

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pembuatan Sistem Informasi Geografis ini adalah untuk :
a. Membangun aplikasi dan menampilkan informasi berupa data spasial dan letak geografis yang berisi keterangan tentang lokasi apotek dan informasi lainnya mengenai apotek yang ada di wilayah Kota Pangkalpinang pada perangkat user secara realtime.
b. Memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi pencarian letak lokasi apotek yang ada di wilayah Kota Pangkalpinang

Tinjauan Pustaka

2.1 Definisi Sistem Informasi Geografis
Geographical Information System (GIS) merupakan komputer yang berbasis pada sistem informasi yang digunakan untuk memberikan bentuk digital dan analisa terhadap permukaan geografi bumi. (Eddy Prahasta, 2009). Sistem Informasi Geografis adalah sistem komputer yang digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akuisisi dan verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan daya, perubahan data dan updating data, manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan data, presentasi data dan analisa data.
2.2 Pengertian QuantumGIS Lisboa 1.8.0
Quantum GIS adalah suatu aplikasi GIS sumber terbuka lintas platform yang dapat dijalankan disejumlah sistem operasi termasuk linux. QGIS juga memiliki kemampuan untuk bekerjasama dengan paket aplikasi komersil terkait. QGIS menyediakan semua fungsionalitas dan fitur-fitur yang dibutuhkan oleh pengguna GIS pada umumnya. Menggunkan plugin dan fitur inti dimungkinkan untuk mengvirtualisasi pemetaan untuk kemudian diedit dan dicetak sebagai sebuah peta yang lengkap. Pengguna dapat menggabungkan data yang dimiliki untuk dianalisa, diedit dan dikelola sesuai apa yang diinginkan.

Tahapan Implementasi

Tahapan implementasi yang dilakukan pertama kali adalah yaitu proses digitasi dilakukan pada peta Bangka Belitung dilakukan secara manual dengan menggunakan perangkat lunak Quantum GIS Lisboa 1.8.0, sehingga akan dihasilkan suatu file gambar dengan format shapfile.
Berikut ini tampilan peta lengkap apotek yang ada di wilayah kota pangkalpinang dalam website. User dapat mengklik salah satu titik koordinat apotek dan akan muncul informasi mengenai apotek tersebut.




Kelebihan dan Kekurangan Program
Kelebihan dari web GIS diatas adalah :
- Satu data yang terpusat
- Bisa menjangkau pengguna yang luas bahkan seluruh dunia, dengan biaya yang cukup murah
- Pengguna tidak perlu perangkat lunak khusus, cukup menggunakan internet browser seperti IE, Mozilla Firefox, dan sebagainya.
- Penggunaan yang lebih mudah

Kekurangan dari web GIS diatas adalah :
-Waktu akses tergantung pada komputer server, compute client, koneksi internet, traffic website, dan efisiensi data.
-Resolusi dan ukuran display perlu diperbaiki diantaranya adalah support dual monitor, high resolution setting, toolbar, dan menu browser, layout yang efisien.
-Kompleksitas dan ketahanannya

Kesimpulan

Dengan dibuatnya SIstem Informasi Geografis lokasi pemetaaan Apotek yang ada diwilayahi Kota Pangkalpinang dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Dibangunnya Sistem Informasi Geografis ini, letak apotek yang ada di Kota Pangkalpinang dapat dikenal luas oleh masyarakat Indonesia bahkan luar negeri sekalipun.
- Dengan adanya sistem informasi geografis ini masyarakat bisa dengan mudah mencari dan mendapatkan informasi tentang lokasi dan informasi apotek yang ada di Pangkalpinang.


Sumber:
http://lppm.atmaluhur.ac.id/wp-content/uploads/2015/12/Jurnal_1011500058_Fitri-yanti.pdf