Rabu, 14 Maret 2018

Tugas 1 Riset Informatika

Jenis-jenis Model Penelitian

Penelitian (research) pada dasarnya adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah yang tertentu yang bersifat logis. Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan. Berikut adalah jenis-jenis atau model penelitian
A.    Menurut Bidangnya
1.      Penelitian Akademis
Penelitian akademis adalah penelitian yang dilakukan oleh para mahasiswa dalam membuat skripsi, tesis, disertasi. Penelitian ini merupakan sarana edukatif sehingga lebih mementingkan validitas internal (caranya yang harus betul). Variabel penelitian terbatas dan kecanggihan analisis disesuaikan dengan jenjang pendidikan S1, S2, S3.
2.      Penelitian Professional
Penelitian profesioanal adalah penelitian yang dilakukan oleh orang yang berprofesi sebagai peneliti (termasuk dosen). Tujuannya adalah mendapatkan pengetahuan (ilmu, teknologi, dan seni) baru. Variabel penelitian lengkap, kecanggihan analisis disesuaikan dengan kepentingan masyarakat ilmiah. Penelitian dilakukan dengan cara yang betul (validitas internal) dan hasilnya dapat berguna untuk pengembangan ilmu.
3.      Penelitian Institusional
Penelitian institusional adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk pengembangan lembaga. Hasil penelitian akan sangat berguna bagi pimpinan untuk pembuatan keputusan. Hasil penelitian lebih menekankan pada validitas eksternal (kegunaan), variable lengkap (kelengkapan informasi), dan kecanggihan analisis disesuaikan untuk pengambilan keputusan.
 B.     Menurut Tujuannya
1.      Penelitian Murni (Penelitian Dasar)
Penelitian murni (penelitian dasar) adalah penelitian yang dilakukan diarahkan sekedar untuk memahami masalah dalam organisasi secara mendalam (tanpa ingin menerapkan hasilnya). Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian ini biasanya dilakukan di laboratorium. Jadi penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu.
2.      Penelitian Terapan
Penelitian terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi masalah-maslah praktis sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, baik secara individual maupun kelompok. Masalah penelitian terapan ditetapkan untuk mencari solusi yang dapat dimanfaatkan manusia. Oleh karena itu, hasil pnelitiannya berupa jawaban nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang dituju.
 C.     Menurut Metode
1.      Penelitian Survey
Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian survey dilakukan untuk mencari keterangan yang faktual dan memperoleh fakta dari gejala yang ada. Selain itu, penelitian survey dapat digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya. Hasil dari penelitian suvey dipakai untuk pembuatan rencana dan pengambilan keputusan.
2.      Penelitian Expostfacto
Penelitian expostfacto adalah penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi yang kemudian merunut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat menimbulkan kejadian tersebut. Penelitian expostfacto digunakan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat yang mana antarvariabel tidak bisa dimanipulasi oleh peneliti. Penyelidik mendesain penelitian untuk membandingkan dua atau lebih sample yang memungkinkan dipelajari setelah perilaku atau kondisi tertentu terjadi. Peneliti tidak memanipulasi apa yang terjadi pada subjek tetapi peneliti memfokuskan pada apa yang telah terjadi secara berbeda pada kelompok subjek
3.      Penelitian Eksperimen
Penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Variabel independennya dimanipulasi oleh peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hubungan sebab-akibat dan pengaruh faktor-faktor pada kondisi tertentu. Dalam bentuk yang paling sederhana, pendekatan eksperimen ini berusaha untuk menjelaskan, mengendalikan, dan meramalkan fenomena seteliti mungkin. Dalam penelitian eksperimen banyak digunakan model kuantitatif.
4.       Penelitian Naturalistik
Penelitian naturalistik yang sering disebut dengan penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alami (sebagai lawannya) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci. Contoh : Sesaji terhadap keberhasilan bisnis. Dalam penelitian naturalistik peneliti tidak membuat perlakukan karena peneliti dalam mengumpulkan data bersifat emic yaitu berdasarkan pandangan dari sumber data, bukan pandangan peneliti.
5.      Penelitian Kebijakan
Penelitian kebijakan adalah suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah.
6.      Penelitian Tindakan
Penelitian tindakan merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan metode kerja yang paling efisien, sehingga biaya produksi dapat ditekan dan produktifitas lembaga dapat meningkat. Tujuan utama penelitian ini adalah mengubah: 1) situasi, 2) perilaku, 3) organisasi termasuk struktur mekanisme kerja, iklim kerja, dan pranata.
7.      Penelitian Pengembangan
Penelitian pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Selanjutnya menurut Borg and Hall dalam Sugiyono (2007) menyatakan bahwa pada umumnya penelitian pengembangan bersifat longitudianal (beberapa tahap). Untuk penelitian analisis kebutuhan sehingga mampu dihasilkan produk yang bersifat hipotetik sering digunakan metode penelitian dasar (basic research). Selanjutnya untuk menguji produk yang masih bersifat hipotetik tersebut, digunakan eksperimen, atau action research. Setelah produk teruji, maka dapat diaplikasikan. Proses pengujian produk dengan eksperimen tersebut, dinamakan penelitian terapan (applied research).
D.    Menurut tingkat Eksplanasi
Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut tingkat eksplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain.
1.      Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Suharsimi Arikunto, 2005 : 234). Penelitian ini bertujuan menjelaskan fenomena dengan menggunakan angka-angka untuk mencandrakan karakteristik individu atau kelompok. Penelitian deskriptif menilai sifat dari kondisi-kondisi yang tampak. Tujuan penelitian dibatasi untuk
menggambarkan karakteristik sesuatu sebagaimana adanya.
2.      Penelitian Komparatif
Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Variabelnya masih sama dengan penelitian variabel mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda. Di dalam penelitian komparatif, peneliti melakukan penyelidikan apakah terdapat perbedaan antara dua atau lebih kelompok terhadap fenomena yang sedang dipelajai. Seperti dalam penelitian deskriptif, dalam penelitian ini tidak ada manipulasi atau kontrol langsung terhadap hal yang diteliti.
3.      Penelitian Asosiatif
Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.
E.     Menurut Kealamian Penelitian
1.      Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berlandasakan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunkan instrumen peneltitan, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
2.      Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang berlandasakan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) di mana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara purposive dan snowboll, teknik pengumpulan dengan triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil peneltian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi. Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting); disebut juga sebagai metode ethnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk  penelitian bidang antropologi budaya; disebut sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

(Sumber: 
http://marsability.blogspot.co.id/2012/07/jenis-jenis-penelitian_04.html )

Penelitian Teknologi Informasi (Informatika)

Penelitian Teknologi Informasi (TI) cukup berbeda dengan penelitian di bidang sosial kemasyarakatan. Umumnya penelitian TI tidak mempunyai metodelogi yang jelas, tidak ada pembuatan kuesioner, tidak ada pengolahan data dan hanya sedikit yang mencakup analisa hasil. Penelitian di bidang TI, sepanjang yang pernah di amati, bisa mencakup beberapa jenis penelitian termasuk:
1. Penelitian Murni TI: Penelitian jenis ini merupakan penelitian yang berusaha
memecahkan permasalahan-permasalahan yang muncul terkait bidang TI dengan mencari solusi-solusi yang bersifat fundamental. Umumnya penelitian ini banyak berkecimpung mempelajari teori-teori yang ada untuk dapat mengembangkan teori-teori fundamental terkait lainnya. Beberapa penelitian yang bisa termasuk di dalam cakupan ini antara lain pengembangan:
  • Metodologi pengembangan sistem informasi
  • Metodologi pembuatan data warehouse
  • Metode-metode data mining/soft-computing
  • Konsep jaringan
  • Metode searching
  • Teori Optimasi
  • Metode Pemilihan Variabel
  • Sistem keamanan jaringan
  • Metode enkripsi dekripsi
  • Bahasa pemrograman
  • Metode penyimpan data
  • Metode pengolahan citra
  • Metode pengenalan pola

2. Penelitian Terapan TI: Penelitian terapan di bidang TI lebih mengacu pada penelitian yang memanfaatkan teori atau metode, yang telah dikembangkan orang lain dalam cakupan penelitian murni TI, di dalam pengembangan penelitian lanjutan. Beberapa penelitian yang bisa dimasukkan di dalam cakupan penelitian ini antara lain pengembangan:
  • Sistem kontrol berbasis soft-computing
  • Hardware yang menerapkan metode penyimpanan data baru
  • Metode analisa kedokteran berbasis soft-computing
  • Penelitian yang membandingkan antara teori/metode
  • Sistem operasi yang berbasis open source
  • Sistem database dengan sistem indexing data baru
  • Metode peningkatan efektifitas jaringan berbasis data mining
  • Sistem pencarian dengan metode searching baru
  • Word processing dengan metode spell checker baru
  • Sistem database dengan metode penyimpan data baru
  • Aplikasi pengolahan citra dengan metode pengolahan baru
  • Aplikasi pemodelan data yang mengakomodasi metode baru
  • Program-program (DLL atau JSP) untuk metode tertentu
  • Bioinformatics dan Biomedik
  • Penerapan Metode TI di Bidang Lain (Ekonomi, Sosial dll)

3. Penelitian Pengembangan Sistem: Sistem yang dimaksud di sini merefer pada sistem yang dapat dipergunakan langsung oleh pengguna seperti sistem informasi dan sistem jaringan. Penelitian jenis ini umumnya berusaha menerapkan berbagai teori atau metode yang telah dikembangkan baik dalam cakupan penelitian murni maupun penelitian terapan seperti sistem database, bahasa pemrograman, konsep jaringan dan lain-lain. Penelitian yang tercakup umumnya mencakup pengembangan sistem untuk tujuan perorangan/komunitas tertentu seperti pengembangan:
  • Sistem informasi keuangan
  • Sistem pakar
  • Sistem pendukung keputusan
  • Sistem data warehouse
  • Sistem digital library
  • Sistem mobile dictionary
  • Sistem jaringan berbasis open source 
Dibandingkan dengan penelitian murni dan terapan bidang TI, penelitian jenis ini sekarang ini kelihatannya masih lebih banyak diminati oleh mahasiswa TI Indonesia dalam proses penyelesaian kegiatan belajar mereka. Penelitian jenis ini juga sudah jelas tata cara pelaksanaannya, karena metodologi pengembangan sistem umumnya sudah pernah diusulkan dalam tahapan penelitian murni.

4. Penelitian Terkait Penggunaan dan Manajemen TI: Belakangan ini, dengan berkembangnya penerapan TI di masyarakat, keilmuan tentang efektivitas penggunaan dan keilmuan di bidang manajemen TI juga semakin berkembang. Penelitian terkait dengan keilmuan-keilmuan tersebut juga banyak dilakukan. Walaupun masih dalam ruang lingkup TI, penelitian jenis ini mungkin lebih banyak dikaitkan dengan penelitian bidang sosial kemasyarakatan, karena yang menjadi objek penelitian biasanya adalah user/pengguna TI, administrator TI atau provider TI. Sehingga kemungkinan untuk menerapkan metodologi penelitian seperti halnya penelitian di bidang sosial kemasyarakatan sangat besar.

(Sumber:

Tentang KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia)

KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nasional dan sistem penilaian kesetaraan nasional, yang dimiliki Indonesia untuk menghasilkan sumberdaya manusia  dari capaian pembelajaran, yang dimiliki setiap insan pekerja Indonesia dalam menciptakan hasil karya serta kontribusi yang bermutu di bidang pekerjaannya masing-masing. Prinsip dasar yang dikembangkan dalam KKNI adalah menilai unjuk kerja seseorang dalam aspek-aspek keilmuan, keahlian dan keterampilan sesuai dengan capaian pembelajaran (learning outcomes) yang diperoleh melalui proses pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang telah dilampauinya, yang setara dengan deskriptor kualifikasi untuk suatu jenjang tertentu. Terkait dengan proses pendidikan, capaian pembelajaran merupakan hasil akhir atau akumulasi proses peningkatan keilmuan, keahlian dan keterampilan seseorang yang diperoleh melalui pendidikan formal, informal atau nonformal. Dalam arti yang lebih luas, capaian pembelajaran juga diartikan sebagai hasil akhir dari suatu proses peningkatan kompetensi atau karir seseorang selama bekerja. Pinsip dasar ini sesuai dengan pendekatan yang dilakukan oleh negara-negara lain dalam mengembangkan kerangka kualifikasi masing-masing. 
Di dalam pengembangannya, jenjang-jenjang kualifikasi pada KKNI merupakan jembatan untuk menyetarakan capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal, informal, dan nonformal dengan kompetensi kerja yang dicapai di dunia kerja, melalui pelatihan berbasis kompetensi (Competence Based Training = CBT) atau program peningkatan jenjang karir. Secara konseptual, setiap jenjang kualifikasi dalam KKNI disusun oleh enam parameter utama. Ke-enam parameter yang terkandung dalam masing-masing jenjang disusun dalam bentuk deskripsi yang disebut Deskriptor Kualifikasi. Enam parameter tersebut adalah sebagai berikut.                                   
 1.  llmu pengetahuan (science) dideskripsikan sebagai suatu sistem berbasis metodologi ilmiah untuk membangun pengetahuan (knowledge) melalui hasil-hasil penelitian di dalam suatu bidang pengetahuan (body of knowledge). Penelitian berkelanjutan yang digunakan untuk membangun suatu ilmu pengetahuan harus didukung oleh rekam data, observasi dan analisa yang terukur dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman manusia terhadap gejala-gejala alam dan sosial.
2. Pengetahuan (knowledge) dideskripsikan sebagai penguasaan teori dan keterampilan oleh seseorang pada suatu bidang keahlian tertentu atau pemahaman tentang fakta dan informasi yang diperoleh seseorang melalui pengalaman atau pendidikan untuk keperluan tertentu. 
3. Pemahaman (know-how) dideskripsikan sebagai penguasaan teori dan keterampilan oleh seseorang pada suatu bidang keahlian tertentu atau pemahaman tentang metodologi dan keterampilan teknis yang diperoleh seseorang melalui pengalaman atau pendidikan untuk keperluan tertentu.
 4. Keterampilan (skill) dideskripsikan sebagai kemampuan psikomotorik (termasuk manual dexterity dan penggunaan metode, bahan, alat dan instrumen) yang dicapai melalui pelatihan yang terukur dilandasi oleh pengetahuan (knowledge) atau pemahaman (know-how) yang dimiliki seseorang mampu menghasilkan produk atau unjuk kerja yang dapat dinilai secara kualitatif maupun kuantitatif.
5. Afeksi (Affection)  dideskripsikan sebagai sikap (attitude) sensitif seseorang terhadap aspek-aspek di sekitar kehidupannya baik ditumbuhkan  oleh karena proses pembelajarannya maupun lingkungan kehidupan keluarga atau mayarakat secara luas.
6. Kompetensi  (competency) adalah akumulasi kemampuan seseorang dalam melaksanakan suatu deskripsi kerja secara terukur melalui asesmen yang terstruktur, mencakup aspek kemandirian dan tanggung jawab individu pada bidang kerjanya.

(Sumber: